Chapter Pontianak sapu gelar di Turnamen Andhika Cup

event-ib

IndoBarça Chapter Pontianak (IB PTK) berhasil memborong semua gelar yang diperebutkan dalam ajang Turnamen Adhika Cup dalam kategori Fans Klub se-Kalimantan Barat. Kesuksesan ini mengobati kekecewaan, setelah sebelumnya hanya berhasil meraih peringkat terbaik ke-3 dalam turnamen futsal antar Fans Club sebelumnya yaitu di Turnamen Economy Futsal Competition (EFC V). Turnamen Adhika Cup ini sendiri diikuti oleh beberapa fans Klub dari tim besar eropa seperti Madridista, Milanisti, Laziale, United Indonesia, Romanisti, Bigreds, Arsenal Indonesia, Juventini serta IndoBarça.

Dengan di manageri langsung oleh koordinator daerah yaitu saudara Edward serta pelatih tim futsal IndoBarça Edy Coy , IB-PTK memulai kompetisi yang dimulai sejak 6 Januari dengan penuh kepercayaan diri. Terbagi di Group C pada babak penyisihan grup bersama Milanisti Sezione Pontianak (Milsez PTK) dan Bigreds PTK, IB PTK menjadi juara group dengan poin sempurna dari hasil dua kemenangan meyakinkan atas Milsez dengan skor 5-1 dan 5-2 atas Bigreds PTK. Setelah melenggang mulus di group awal, IB PTK selanjutnya harus tergabung dalam group maut bersama Madridistas PTK (MI PTK) dan Arsenal Indo Supporters (AIS) , dan group lainnya dihuni oleh United Indonesia PTK (UICP) , Laziale , serta Bigreds PTK.

Pada pertemuan pertama di Group A lanjutan Turnamen Adhika Cup tersebut, IndoBarça kembali dipertemukan oleh Madridista dimana ini adalah pertemuan dua rival panas yang tidak sedikit menyedot animo para penikmat sepakbola Pontianak karena aroma rivalitas tim yang merembet ke fans klub disini dengan tajuk El Clasico. Aroma balas dendam juga tersaji dilaga ini karena dalam pertemuan sebelumnya IndoBarça bertekuk lutut oleh Madridista lewat drama adu penalty setelah bermain imbang 2-2 sehingga memaksa IndoBarça merelakan tiket final lepas ke pihak rival di ajang sebelumnya. Masih dipimpin oleh El Capita Reymond seperti turnamen sebelumnya , serta para supporter yang selalu setia memenuhi tribun yang dinamai dengan “Gol Sud” karena letaknya persis dibelakang gawang , IndoBarça mengawali laga dimalam itu dengan penuh kepercayan diri.

Sempat memimpin diawal laga, perlawanan alot dari para pemain Madridista sukses membuat laga panas tersebut menjadi sangat menarik lewat kejar mengejar skor dan drama khas El Clasico didalam atmosfer pertandingan. Di akhir laga, IndoBarça terpaksa harus puas berbagi satu poin setelah gol penyelamat dari Madridista di menit akhir setelah IndoBarça sempat memimpin 3-2 . Skor 3-3 ini membuat IndoBarça bertengger di peringkat kedua sementara dibawah Madridista, IndoBarça sendiri masih menyisakan satu laga penentuan saat bertemu dengan AIS PTK yang sebelumnya takluk oleh Madridistas 4-6 agar bisa lolos ke semifinal Adhika Cup .

Di duel penentuan yang berlangsung di hari berikutnya tersebut IndoBarça sukses mengunci satu tempat di semifinal dengan poin 4 sebagai juara group setelah mengalahkan AIS dengan skor yang cukup telak 7-2. Walau memiliki poin sama dengan Madridista, IndoBarça memiliki produktifitas gol lebih baik dibanding Madridista sehingga berhak menyandang kembali juara Group untuk bertemu dengan United Indonesia yang menjadi runner up group B .

Semifinal antara IndoBarça versus United Indonesia berlangsung tidak kalah serunya dengan duel El Clasico, sempat memimpin 3-0 sampai 5 menit terakhir, United Indonesia yang baru saja merengkuh gelar juara EFC terpaksa mengakui mental juara dan semangat tim IndoBarça itu sendiri saat laga harus dipaksakan berakhir imbang 3-3. Lewat dukungan penuh para supporters yang tidak berhenti menyanyikan chant-chant dukungan ke para jugador, laga yang ditentukan oleh adu penalty sukses dimenangkan oleh IndoBarça dengan skor 6-5 . IndoBarça sukses melenggang mulus ke laga puncak dan lagi-lagi berhadapan dengan Madridista yang sukses mengandaskan perjuangan Laziale juga lewat adu penalty.

Duel final panas yang terjadi dihari berikutnya antara Madridista vs IndoBarça menyajikan laga yang menarik bagi pecinta dunia olahraga Pontianak. Kembali kejar mengejar skor dan laga panas antara dua tim serta supporter mengiringi laga sejak awal. Laga puncak yang panas dan pantas ditempatkan di final tersaji, mental juara sangat berpengaruh dalam menentukan laga, dan IndoBarça membuktikannya setelah memaksakan skor berakhir 6-5 untuk kemenangan IndoBarça yang sempat tertinggal 5-4 sampai menit akhir. “Kemenangan ini juga tidak lepas dari peran supporters yang tidak hentinya memberi dukungan ke para pemain sampai kita bisa meraih gelar ini”. Ujar Rudi Hartono goal getternya IndoBarça, selain memenangi kompetisi, IndoBarça juga berhasil menyabet gelar lainnya dalam kategori fans sebagai the best supporters dan the best chant oleh pihak penyelenggara karena semangat yang tiada hentinya dalam meberikan dukungan.

“Ini kemenangan kita bersama, berkat kerja keras kita semua demi IndoBarça, baik lewat dukungan para supporters serta semangat pantang menyerahnya para pemain dalam membawa nama harum IndoBarça dan Barcelona di kota kita tercinta“. Ucap Ferry salah seorang pemain IndoBarça seusai laga. (Erreza)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *