Bencana Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali melanda berbagai kota di Indonesia, salah satunya ialah Kota Palembang. Bencana Karhutla sendiri tidak asing bagi masyarakat kota Palembang, dikarenakan hal ini bukanlah kali pertama terjadi. Namun, sudah berkali-kali hal tersebut terjadi. Bencana Karhutlla terjadi diakibatkan oleh beberapa faktor baik cuaca maupun ulah manusia sendiri, namun yang sering terjadi akibat ulah manusia yang sengaja membakarnya untuk berbagai kepentingan pribadi maupun perusahaan.
Dampak dari bencana Karhutla ialah bisa terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) baik terhadap anak-anak maupun orang dewasa. Menurut, data Dinas Kesehatan Sumsel hingga Agustus 2019 tercatat sebanyak 50.862 penderita ISPA di Sumsel akibat dari asap Bencana Karhutla. Kualitas udara di kota Palembang juga pernah mencapai level berbahaya beberapa hari, hal tersebut disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Selain ISPA dampak lainnya ialah jarak pandangan dijalan yang semakin susah, sehingga membuat masyarakat yang terpaksa keluar untuk berkerja harus lebih berhati-hati dalam berkendara dan mengganggu aktivitas anak-anak dalam pendidikan karena banyak sekolah yang terpaksa diliburkan.
Berawal dari keprihatinan akan terkena ancaman ISPA dan kepedulian kepada masyarakat yang terpaksa harus beraktivitas diluar rumah, membuat INDOBARCA CHAPTER PALEMBANG sepakat melakukan aksi berbagi 1000 masker untuk pengguna jalan, khususnya di sekitaran Lampu merah DPRD Kota Palembang.
“Kami sangat prihatin melihat kondisi udara di Palembang yang semakin hari kian memburuk, maka dari itu kami berinisiatif untuk membagikan masker kepada pengendara yang disekitaran sini (Simpang DPRD),” ujar Reza Chandra selaku Koordinator Indobarca Chapter Palembang.
Reza juga menambahkan bahwa “kami akan terus melakukan kegiatan ini sampai bencana ini berakhir dan juga kami membuka donasi bagi masyarakat Palembang yang ingin ikut membantu baik dalam bentuk uang maupun masker,” tutup Reza.