Kekalahan Barça kontra Valencia di Jornada 33 membuat geger seluruh fans tim asal Katalan tersebut, karena ini adalah kekalahan ketiga dalam empat pertandingan terakhir. Setelah kalah pada partai bergengsi, el clasico dari Real Madrid, kalah dari Atletico yang menyebabkan tersingirnya dari Liga Champions dan kini kalah dari tim yang belum lama ditinggal pelatihnya, Valencia.
Semua begitu indah, semua begitu nyaman hingga mungkin para fans sudah memimpikan atau mengidam-idamkan treble winner berturut-turut. Namun, setelah break internasional seakan semua sirna. Liga Champions lepas, kini La Liga dalam posisi yang menghawatirkan. Begitu banyak poin terbuang di Liga, hingga kini Barça yang memang masih berada di peringkat pertama namun hanya selisih gol dengan Atletico Madrid di posisi kedua. Belum lagi si putih yang menguntit diposisi ketiga yang hanya berjarak 1 poin!
Pertanyaan mendasar, ‘WHAT’S GOING ON??‘
Ragam opini bermunculan (seperti artikel ini, hehe) ada yang bernada positif, negatif bahkan netral. Ada yang berpendapat bahwa trio MSN seperti kelelahan. Klo dilihat kembali alasan tersebut memang masuk akal mengingat trio ini sudah dari awal (bahkan musim kemarin) seperti digenjot tenaganya. Minim pergantian/rotasi karena mungkin Munir/Sandro atau yang lainnya belum ada yang sepadan untuk menggantikan mereka, alhasil Luis Enrique terus memainkan mereka hingga detik ini.
MSN kehabisan bensin? Mungkin iya. Lalu apa yang harus dilakukan Luis Enrique? Untuk menjawab ini, ada baiknya kita melihat dari performa tim berdasarkan petandingan-pertandingan terakhir. Munir yang merupakan pemain muda jarang diturunkan oleh Enrique, kecuali salah satu pemain dari MSN ada yang akumulasi kartu atau cidera. Kembali MSN tak tergantikan untuk bermain disemua kompetisi.
Lalu ada opini seputar taktik. Banyak yang bilang Luis Enrique minim taktik, hal ini berdasarkan bahwa pola permainan Barça era Luis Enrique masih sama dari musim lalu yang menyebabkan sekarang mudah terbaca oleh lawan. Sekali lagi, MSN ditenggarai sebagai otak serangan sekaligus finisher permainan Barça. Lho, kan ada Iniesta, Rakitic dan Busquets? Memang ada mereka namun seperti yang kita lihat dilapangan terdapat perbedaan yang agak sifgnifikan bila memperhatikan lini tengah sekarang dengan saat Xavi masih bermain.
Dulu Xaviniesta menjelma menjadi kickstart awal serangan Barça walaupun terhitung ada Henry, Eto’o, Ibrahimovic, Pedro, dll dalam skuadnya dan lini depan hanya lebih sebagai finisher. Porsi kreator diserahkan pada lini tengah. Memang Iniesta dan Rakitic punya peran juga ditengah, tapi ya itu tadi nuansa lini tengah sebagai kreator kini kurang terasa.
Ada opini yang agak terasa kasar, yaitu Luis Enrique miskin taktik! Wow, pelatih sekelas dia bilang miskin taktik? Why? Hmm, ini sekedar dari sudut pandang penonton layar kaca ya memang harus diakui belum ada taktik signifikan yang dilakukan LE, terlebih saat Barça ketinggalan gol atau tertekan. Lalu rotasi yang kerap terlambat atau salah orang yang sering terlihat disaat-saat genting.
Sekali lagi jangan telalu percaya dengan tulisan saya karena ini hanya opini saya belaka yang bisa saja salah dan bisa saja benar. Karena memang diperlukan data-data mendalam, terlebih menyangkut kredibilitas seseorang. Well, semoga Barça cepet sembuh!